Konsep Pertahanan Kesehatan Rakyat Semesta



Salah satu Contoh How to Handle dan How to Maintenance Kerusakan Ekosystem tubuh

Contoh di atas adalah salah satu contoh bagaimana semua itu tidak bisa berdiri sendiri dan kenapa begitu keluar rumah sakit dengan penyakit mengarah komplikasi, anda akan di beri oleh oleh berupa sekantung plastik besar obat yang harus di minum. Karena mereka ( para tenaga kesehatan anda )  paham bahwa kompleksitas masalah yang harus di hadapi dan kompleksitas nutrisi yang dibutuhkan sehingga mereka dengan baik hati membawakan anda oleh oleh untuk anda bunuh diri secara perlahan.

Rasanya kok kejam banget ya.... !!!

Silahkan berpendapat demikian, saya pun punya pendapat sendiri saat saya menulis hal tersebut, dan itu realita yang pernah saya hadapi tahun 2011. 

Jadi dalam kondisi sakit, anda akan dipaksa menelan obat yg di anjurkan dan berharap sembuh, padahal obat sendiri memerlukan waktu olah yg tidak sebentar dalam tubuh dan belum residu yang di munculkan, atau reaksi yang terjadi pasca konsumsi obat. 

Bila kita udah terlanjur ngobrol tentang hal di atas, maka lebih baik kita lanjutkan pembahasannya ke konsep REGENERASI SEL. Bahwa selama kita sakit itu, kita berharap konsumsi obat dan makanan yg kita konsumsi akan mampu memenuhi kebutuhan regenrasi sel untuk segera menggantikan sel sel yang rusak dan disharmoni yang terjadi pada tubuh sehingga menjadi sehat kembali. Tapi dalam kenyataannya, dengan konsumsi obat yg tidak tepat, regenerasi sel akan menghadapi tiga hal, yaitu kondisi tubuh yang sudah terlambat ( sehingga sakit ) dan harus memilah dan memilih kandungan obat yg di perlukan dan tidak di butuhkan, serta makanan yang kita makan yang juga tidak jelas alur penanamannya.

Tiga hal tersebut diatas, akan menyebabkan kesembuhan dengan penurunan kualitas SOP yang berlaku dalam ekosystem tubuh dan hanya ASAL SEMBUH, tapi kebenaran sembuh tersebut akan teruji pada saat dia terkena kasus yang sama contoh, seperti stroke, akan lahir istilah stroke pertama, kedua, ketiga dan ke empat. Itu karena tubuh menganggap bahwa tubuh belum sembuh benar dan masih terkena permasalahan yang sama, dengan rentang waktu yg berbeda, yg artinya defense tubuh terhadap jenis penyakit yang sama tidak tertangani dengan sempurna.

Itu kenapa saya menganggap bahwa penyakit awal dan dasar dari kekacauan ekosystem di awali dengan sakit yg tidak tertangani dengan baik dan benar, meski secara umum masuk kategori benar dan sesuai panduan yang ada ( Merunut Teks Kuno dunia Kedokteran ) , tapi HAKIM AGUNG tubuh, adalah SEL dan TUBUH yang memahami apa yg terjadi pada dirinya dan bagaimana harus menjaga stabilitas energi dan asupan gizi agar bisa disebut SEHAT ( bergerak ) meski mereka harus menurunkan SOP setiap organ yg terlibat, dan itu alasan kita cepat tua dan mudah sakit, karena penurunan SOP sesuai tera kehidupan.

Saya tidak akan menyinggung banyak tentang hal itu....

Saya akan fokus kebagaimana ketahanan pangan keluarga, kesehatan keluarga dan pribadi serta penataan ekonomi dan menjaga daya beli kita dalam memasuki Laju Cepat Ekonomi Dunia. Dengan masing masing rumah tangga menanam, salah satu dari komoditas yg akan di gunakan di rumah tangga, lingkungan sekitar maupun lingkungan yang lebih luas, maka sangat memungkinkan, tiap rumah tangga akan mempunyai apotik hidup yg bisa di gunakan di lingkungan dengan cara barter kepentingan maupun diperjual belikan dengan konsep pengawasan yang ketat dan kejujuran.

Dalam gambar.

Misal satu rumah menanam satu jenis tanaman yang mewakili, apa yang menjadi kendala rumah tersebut, melalui literasi yang di baca mengenai kesehatan yg mengganggu diri dan keluarga mereka, maka tanaman sayuran yg paling mereka suka akan di tanam dengan nutrisi yg dipersiapkan untuk menangani kendala keluarga tersebut, sehingga bisa meminimasi biaya yg akan dikeluarkan untuk membeli obat generik ( meski harga murah ) tapi kandungan yang di tanam dalam obat itu tidak diketahui dan tidak di pahami oleh konsumen, apalagi jaman ini sudah merupakan jaman keterbukaan informasi, meski itu hanya literasi ).

Dengan memahami apa yang di konsumsi dan apa yang di tanam serta pupuk yang di gunakan dan bagaimana cara menanam, maka akan sangat bagus untuk meningkatkan kepercayaan diri untuk penyembuhan, karena mereka yg menanam, dan ingat obat dan nutrisi hanya berperan 10% dalam pengobatan, karena peran tersebut di pengaruhi oleh :

1. Ketenangan Pikiran 30 %
2. Kesabaran diri dalam berproses 30%
3. Mengikuti secara baik dan mengerti proses penyembuhan 30%
4. Nutrisi yang cepat serap sel dan tepat peruntukan dan pengembangannya 10%

Artinya dengan memahami bagaimana proses menanam dan bagaimana tanaman di perlakukan dan bagaimana tanaman bisa menghasilkan nilai untuk pendapatan harian serta bagaimana menjaga dan menyayangi tanaman yg menghasilkan nilai itu sudah merupakan teknik pengobatan tersendiri, terutama point ke 2 kesabaran diri dalam berproses. Itu kenapa para dokter tidak bisa di salahkan dalam teknik pengobatan, karena mereka hanya berusaha menjaga TANDA VITALITAS KEHIDUPAN dan BUKAN MENYEHATKAN, karena tugas menjadi sehat adalah tugas pribadi masaing masing yg harus memahami kebutuhan diri mereka sendiri.

Kebutuhan SEHAT tiap daerah adalah sangat berbeda, misal antara JAWA dan KALIMANTAN, dengan air yg cenderung netral di JAWA dan air yg cenderung ASAM di kalimantan, akan melahirkan konsep keseahtan dan kebutuhan kesehatan yang berbeda. Kebutuhan kalimantan untuk minum harus mempunyai kecenderungan BASA / carbonasi sehingga saat di konsumsi akan menjadi titik netral disana, dan kecenderungan penyakit yg menyerang orang kalimantan adalah ginjal dan empedu serta keropos tulang, dan itu sangat berbeda dengan kondisi di jawa, dimana semua serba netral, baik sumber air dan udara yang di hirup.

Untuk itu kebutuhan masing masing daerah dan masing masing personal sangat berbeda dan tidak bisa di sama ratakan, dan itu kenapa kecenderungan obat medis akan gagal dalam untuk memenuhi ini, atau peta konsumsi obat tertentu akan tertuju pada kebutuhan daerah tertentu dan itu bisa menjadi titik lemah dari seni pengobatan yang akan meningkatkan kebocoran anggaran dari sisi kesehatan.

HAKIM TERTINGGI tubuh adalah sel dimana ada DNA dan Genetik yang akan mencatat itu semua dan akan di teruskan kepada genetik selanjutnya melalui kelahiran dan itu asal muasal stunting yg hampir terjadi di semua daerah, PENGOBATAN YG TIDAK SELESAI, karena pengobatan itu bila terlalu tinggi penyakitnya maka tubuh akan di paksa lemah dulu baru akan dipertemukan dengan teknologi obat yg dianggap relevan untuk melawan, tapi pada titik dimana pasien dilemahkan untuk observasi bisa menjadi keberlanjutan tanpa nafas ( meninggal ) karena tubuh pasien sudah terlanjur rusak, sedang observasi masih harus menentukan obat apa yg cocok untuk jenis penyakit itu.

Jadi teknik pengobatan tersebut disamakan dengan METODE PENYEMBUHAN dan bukan METODE PENCEGAHAN, sedang dalam konteks dunia kedokteran, mereka tidak menyembuhkan tapi hanya menjaga VITALITAS HIDUP sang pasien sehingga di katakan HIDUP & SEHAT, sembuh ..? , karena masuk range normal, akan tetapi sebenarnya belum bisa di katakan sembuh dan tugas pasien lah untuk menyembuhkan dirinya sendiri melalui kepanjangan tangan dokter yaitu obat obatan.

Disinilah BLANK SPOT pemahaman, antara dunia umum dan dunia medis, mereka berharap dunia medis mampu menjadi ANGEL HAND tapi sebenarnya mereka hanya HAND EXTENSION atau hanya menjaga mereka supaya mampu menjaga diri mereka sendiri. Sehingga saat mereka mencoba bener bener menjadi angel hand, merka akhirnya tidak tahu batas, kapan harus berhenti bermain dan kembali ke khitah, dimana mereka hanya MENJAGA untuk MENCEGAH bukan untuk MENGOBATI.

Disinilah fungsi utama dari pemahaman masyarakat tentang KESEMBUHAN yg harus dimulai dari diri sendiri. Dengan mengenal sarana kesembuhan maka akan terbuka sarana untuk menyembuhkan diri sendiri. Lalu tugas dokter apa ? Tugas dokter adalah analisa dan Emergency, INGAT BUKAN MENYEMBUHKAN, disini metode LEBIH BAIK MENCEGAH DARIPADA MENGOBATI pada UU KESEHATAN 2023 akan menjadi BENAR dan BERLAKUdengan tepat, bila pemahaman ini dipahami seluruh elemen masyarakat, maka kesehatan merupakan tanggung jawab bersama dan bukan tanggung jawab pemerintah, karena pemerintah gak bakal mampu menangani semua penduduk, seperti Nabi sulaiman yang gagal memberi makan ikan di lautan.





 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyubur tanah dengan Nutrisi Peluruh padatan dalam bentuk Tea Yakon

Mengenal Yayasan Ipbotetra Madara